Cara Mencegah Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan

Hasil gambar untuk Proyek Pembangunan

Dalam proses proyek pembangunan pasti kita ingin agar seluruhnya berjalan tanpa ada masalah. Kita perlu memehami potensi-potensi masalah yang terjadi dan sedari dini kita harus berupaya menghadapinya. Salah satu permasalahan yang sangat riskan dan sering terjadi yaitu kecelakaan kerja. Di mana pada konteks tertentu bahkan mengorbankan nyawa pekerja karena ada kekeliruan keamanan yang kurang di perhatikan.
 
Bagi pekerja konstruksi tertentu haruslah memiliki standar kerja yang mana arahnya yaitu untuk melindungi keselamatan kerja para pekerja proyek. Untuk perusahaan layanan konstruksi yang profesional pasti harus memilikinya sebagai bentu usaha futuristik agar proyek pembangunan dapat usai tidak ada korban kecelakaan. Untuk proyek pembangunan bangunan simpel mungkin tidak lebih penting dari pada proyek bangunan besar yang melibatkan banyak pekerja. Tetapi bagaimanapun besaran proyeknya, tetaplah harus memerhatikan usaha keselamatan beberapa pekerja proyek.
Dalam melakukan usaha keselamatan kerja diperlukan kebijakan dari manajemen perusahaan layanan kontraktor berkaitan. Kebijakan itu akan jadi dasar sejenis Standar Operasiona Product (SOP) yang perlu dipatuhi oleh setiap elemen-elemen pekerja yang ikut serta.

Agar dapat menghadapi suatu permasalahan pasti kita harus mengerti dulu sumber permasalahan atau apa penyebabnya terjadinya kecelakaan kerja itu. Ketika kita telah mengerti apa pemicunya pasti kita dapat ambil langkah yang tepat, subtantif, dan solutif dalam merampungkan permasalahan kecelakaan kerja itu.
Kecelakaan kerja pada umumnya dapat terjadi karena oleh aspek manusianya, perlengkapan yang dipakai, manajemen, dan tempat kerja. Pada th. 2003 Notoatmodjo meringkas beberapa aspek penyebabnya terjadinya kecelakaan kerja jadi 2 besaran :

Aspek Manusia 
Yakni di sebabkan oleh human error, atau kekeliruan dari manusia tersebut. Di mana manusianya yg tidak penuhi keselamatan seperti kelengahan, asal-asalan, mengantuk, kelelahan, dll. Hasil penelitian temukan kalau 85% kecelakaan kerja dikarenakan oleh aspek kekeliruan manusianya sendiri. Aspek manusia ini sebabkan oleh karakterisitik dan kwalifikasi dari pekerja. Umpamanya saja kemampuannya kurang, system rekruetment kerjanya tidak baik, pemberian jam kerja yg tidak seimbang hingga riskan menyebabkan kelelahan, serta minimnya pengawasan pada pekerja.

Aspek Lingkungan 
Kecelakaan kerja dapat juga dikarenakan oleh keadaan lingkungan yg tidak aman (unsafety condition) seperti lantai licin, aspek pencahayaan yang kurang, atau bahkan juga silau, keadaan mesin yang terbuka, dll. Permasalahan lingkungan ini perlu di antisipasi mulai sejak awal, hingga penyelesaiannya akan di cocokkan dengan cara kontekstual bergantung keadaan tempat kerjanya semasing.

Cara hindari kecelakaan kerja 

Perbaikan system rekruetment 
Rekruetment yaitu gerbang pertama yang dapat menyaring pekerja yang berkwalitas dan yg tidak. Oleh karenanya, ketika rekruetmen pekerja perlu di benahi dengan memberi persyaratan atau kriteria minimun yang perlu di penuhi seseorang pekerja konstruksi bangunan. Kriteria minimal berikut yang dapat menyaring mana pekerja yang layak kerja dan yang belum. Karena masihlah ada saja perusahaan yang mengadalkan jumlah atau banyak jumlah pekerja dari pada kwalitas kemampuannya.

Kejelasan status kerja 
Status pekerja dapat memengaruhi seorang untuk memiliki motivasi kerja, memberi kenyamanan psikologis untuk pekerja. Bila pekerja alami ketidak pastian akan statusnya maka akan bikin pekerja tidak nyaman dan mungkin saja tidak konsentrasi pada apa yang tengah ia lakukan. Tidak sama bila ia telah memperoleh kepastian maka akan bikin dia berupaya untuk tingkatkan kwalitas kemampuannya, dan berupaya untuk mematuhi semua ketentuan kerja yang didapatkan oleh perusahaan.

Memberi Pelatihan 
Kursus kerja di berikanlah agar beberapa pekerja mendengar, mengerti, dan menghayati setiap pekerjaan yang perlu dikerjakannya dengan memerhatikan keselamatan kerjanya. Kursus ini sebaiknya dapat memberi kesadaran untuk beberapa pekerja selalu untuk disiplin dan patuh pada SOP yang telah di buat. Bentuk kursus dapat berbentuk pelatihan, diskusi, ceramah, presentasi slide, majalah, atau buletin kerja.

Lengkapi alat pelindung 
Alat pelindung diri yaitu cara paling akhir yang dapat di usahakan untuk hindari terjadinya kecelakaan kerja. Kelengkapan perlengkapan kerja bila makin komplit akan makin baik. Terlebih bila system rekruetment sampai usaha kursus tidak dapat dilakukan, maka jadi mutlka untuk suatu perusahaan untuk memberi alat pelindung yang komplit untuk beberapa pekerjanya. Alat-alat pelindung itu mencakup :

  • Helmet, yang dipakai membuat perlindungan kepala bila terjadi bentrokan benda berat.
  • Earplug, sebagai alat pelindung telinga terlebih untuk pekerja yang berada ditempat bising, 
  • Sarung tangan, Alat ini dugunakan membuat perlindungan tangan. Sarung tangan harus terbuat dari kain yang nyaman digunakan untuk hindari pekerja dari bentrokan, goresan, dan efek cahaya las.
  • Sepatu safety, sebagai pelindung dari bahaya terpeleset, slip dll.
  • Masker, dipakai membuat perlindungan muka dari dampak cahaya.
  • Pakaian panjang, dubutuhkan pakaian yang memiliki daya serap radiasi yang baik. Biasanya terbuat dari karet timbal.
  • Melakukan Pengawasan ketat 

Pekerjaan pengawas yaitu mengecek, mengukur, dan mengevaluasi, sampai melakukan tindak lanjut berkaitan permasalahan yang diketemukan. Dalam proyek pembangunan diperlukan pengawas kerja yang memonitor apakah parapekerja telah menjalan SOP yang telah di buat. Pemakaian alat pelindung seperti sepatu safety online, jam kerjanya, konsumsinya, dan lain-lain yang dapat memengaruhi optimalisasi dan keselamatan beberapa pekerja.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment